Senin, 10 Maret 2008

Program Insentif Listrik Kurang Sosialisasi

Rencana PLN untuk memberikan potongan (insentif) dan denda (disinsentif) pada pelanggan listrik masih akan dilanjutkan. Program ini akan dijalankan bulan depan. Namun ternyata, sosialisasi masih menjadi kendala. Sebagian masyarakat mengaku baru mengetahui rencana pemerintah ini dari media.

Warjo misalnya, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ini mengaku tak pernah ada sosialisasi mengenai program diskon tagihan listrik dari PLN. Padahal rumahnya tak jauh dari loket pembayaran rekening listrik. Dia justru mengetahui hal tersebut dari televisi.

Namun Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi, J. Purwono membantah hal tersebut. Program yang tertunda hingga April itu justru membuka kesempatan untuk sosialisasi ke masyarakat. "Sebetulnya sosialisasi sudah berjalan," jelas Purwono kepada SCTV, belum lama ini.

Dengan program ini, lanjut Purwono, penggunaan listrik yang berada di atas batas disinsentif seperti tertera pada tabel akan dikenakan denda yang besarnya 1,6 kali tarif normal. Sedang bagi konsumen yang penggunaan listriknya di bawah pemakaian rata-rata nasional akan diberikan diskon sebesar 20 persen. Apabila program ini berhasil maka penghematan anggaran untuk bahan bakar PLN mencapai Rp 10 hingga 15 triliun terutama karena potensi denda yang cukup besar akibat tingginya konsumsi listrik masyarakat.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)


Apasih di republik ini yang benar-benar disiapkan dari awal... direncanakan, disosialisasikan, di review hasilnya... sepertinya hantam dulu baru tunggu reaksinya ... rame-rame ribut... anulir kalo aman aman ea lanjutkan model.... hit n run , coba-coba... emang negara coba-coba kali....


Tidak ada komentar: